Budidaya Mentimun Sistem Hidroponik DFT

Sudah pernahkah anda menanam sayuran buah dengan menggunakan sistem hidroponik?

Sayuran buah apa saja yang pernah anda tanam menggunakan sistem hidroponik? dan sistem hidroponik apa yang pernah anda gunakan?

Kali ini kami akan menjelaskan tentang cara menanam mentimun dengan menggunakan sistem hidroponik DFT (Deep Flow Technique). Sebelum kita jelaskan tahapan-tahapan menanam mentimun dengan hidroponik DFT, terlebih dahulu kita jelaskan tentang tanaman mentimun dan hidroponik sistem DFT.

Mentimun atau timun adalah sayuran buah yang memiliki jumlah permintaan yang cukup tinggi. Mentimun dapat dikonsumsi dalam bentuk segar atau dimasak menjadi olahan tertentu. Mentimun memiliki beberapa jenis warna antara lain mentimun hijau dan mentimun kuning atau yang sering disebut timun emas.

(Foto mentimun jepang)

Mentimun atau Cucumis sativus L merupakan buah yang memiliki manfaat menjaga kesehatan tulang, menjaga kesehatan kulit, mencegah penyakit kanker, mengendalikan tekanan darah, mengandung antioksidan dan mengurangi resiko penyakit jantung. Dalam buah mentimun memiliki kandungan vitamin A, C, E dan K.

Sistem DFT adalah sistem dalam hidroponik yang menggunakan sirkulasi nutrisi 24 jam dengan membuat genangan minimal ¼ dari pipa. Genangan ini berfungsi agar akar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup dan jika terjadi listrik padam akar tanaman akan tetap mendapatkan suplay nutrisi.

(Foto mentimun jepang yang ditanam menggunakan sistem DFT)

Untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasan langkah menanam mentimun sistem hidroponik DFT:

1. Persemaian

Persemaian dilakukan dengan cara memilih benih yang memiliki kualitas yang unggul, sehat dan bersih. Benih yang digunakan untuk persemaian adalah benih yang memiliki kualitas unggul, sehat, tahan penyakit dan bersih. Selain pemilihan benih dalam persemaian perlu memperhatikan media semai yang sesuai seperti rockwool. Persemaian dimulai dengan menyemai benih ke rockwool yang telah dilubangi dan dijaga kelembabannya setiap hari. Semaian diletakkan pada tempat yang cukup cahaya untuk mempercepat proses perkecambahannya. Hindari meletakkan semaian di tempat yang kurang cahaya atau gelap karena akan menyebabkan semaian mengalami etiolasi. 

2. Pindah Tanam

Pindah tanam dilakukan saat bibit timun sudah memiliki daun sejati 3 sampai 5 daun dan batang bibit yang sudah kokoh. Bibit dipindahkan ke netpot yang sudah diberikan kain flanel dan diletakkan di instalasi DFT. Jarak tanam yang digunakan untuk bibit mentimun adalah 20 sampai 25 cm. Saat pindah tanam bibit sudah mulai diaplikasikan nutrisi AB Mix. Pindah tanam sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari saat kondisi sejuk. 

3. Pemberian Nutrisi

Pemberian nutrisi untuk mentimun dilakukan mulai tahap pindah tanam hingga panen. Nutrisi yang digunakan untuk mentimun adalah nutrisi AB Mix khusus sayuran buah. Saat pindah tanam nutrisi diberikan 700 ppm sampai 800 ppm. Selanjutnya, untuk ketahap selanjutnya dapat dinaikkan menjadi 1000 sampai 1700 ppm. Cek nutrisi dapat dilakukan dengan menggunakan TDS Meter apakah ppm sudah sesuai dengan kebutuhan tanaman. Misalkan ppm yang diberikan 800 ppm akan tetapi tanaman mengalami perubahan fisik karena kekurangan nutrisi dan dapat dinaikkan ppmnya.

4. Pemeliharaan

Pemeliharan meliputi cek nutrisi, cek pH, cek kondisi tanaman dan cek kondisi lingkungan tanaman. Cek pH dapat menggunakan pH meter, pH yang sesuai untuk mentimun sekitar 5,5 sampai 6,0. Cek kondisi tanaman adalah dengan melihat fisik tanaman apakah ada gejala abnormal dalam pertumbuhannya.

(Foto tanaman mentimun yang sudah dipasang tali ajir). 

Cek lingkungan berfungsi untuk melihat OPT yang ada dalam pertumbuhan tanaman. Ketika bibit yang dilakukan pindah tanam sudah tumbuh lebih besar dapat dipasangkan tali ajir agar tanaman tidak roboh dan tumbuh ke atas.

5. Panen

(Foto hasil panen mentimun)

Panen dilakukan ketika tanaman mentimun berumur sekitar 60 sampai 90 hari. Mentimun dapat dipanen hingga 2 kali panen, setelah panen pertama dapat tetap dialiri nutrisi untuk melanjutkan penen kedua. Ciri-ciri fisik mentimun yang siap panen adalah ukuran yang dikira cukup besar dan memiliki warna hijau yang mengkilap.

Demikianlah penjelasan dari artikel budidaya mentimun sistem hidroponik DFT dan semoga artikel ini bermanfaat. Jika anda memerlukan peralatan untuk berhidroponik seperti benih, media tanam, nutrisi AB Mix dan peralatan yang lain silahkan SMS/WA 085838335000 atau kunjungi link http://www.hidroponikpedia.com. Untuk konsultasi dan sharing seputar Hidroponik silahkan SMS/WA 081274874448.

Bayu WN
Bayu WN
Hallo, saya Bayu Widhi Nugroho, saya adalah Praktisi Hidroponik untuk Skala Rumahan. Harapan saya dengan adanya website ini, orang bisa belajar hidroponik dan langsung praktek sendiri di rumah serta bisa menularkan ilmunya kepada teman, keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Related Articles

2 COMMENTS

  1. Tanya dong

    Tanaman timun sya rajin berbunga, tpi setelah mekar dy langsung gugur, kadar nutrisi 700 ppm, sya tdk berani menaikan kadar nutrisi sebab sepinggiran daun telah mengering.

    Apakah ad cara supaya bunga tsebut mnjdi calon buah, atau terkendala dgn jenis nutrisi tertentu.

    • kalau 1700 kurang nutrisi, termasuk pinggiran daun mengering juga karena kurang nutrisi. coba dinaikkan jadi 1600 ppm

Comments are closed.

- Advertisement -spot_img

VIDEO HIDROPONIK