Apakah anda pernah mendengar kata “pagoda” ? apa yang terlintas dibayangan anda tentang “pagoda” ?
Apakah anda membayangkan pagoda adalah nama dari sebuah bangunan yang ada di china ?
Memang tidak salah bahwa pagoda adalah nama bangunan yang ada di china.
Akan tetapi kali ini kami akan membahas tentang pagoda sebagai sayuran dalam hidroponik. Pagoda adalah nama sayuran hijau yang wajib kita ketahui karena adalah salah satu tanaman yang direkomendasikan terutama dalam sistem hidroponik.
Pagoda adalah jenis sawi-sawian yang sering ditanam dan memiliki bentuk yang cukup unik serta menarik. Sayuran yang satu ini memiliki warna hijau tua sehingga mampu meningkatkan semangat untuk berkebun.
tanaman pagoda
Pagoda dapat diolah menjadi menu masakan yang khas seperti tumis pagoda, soup dan dapat dikonsumsi secara mentah atau segar. Biasanya pagoda juga digunakan sebagai pelengkap dalam menu salad sayur.
Selain rasa yang khas yang dapat diolah menjadi berbagai menu masakan, pagoda juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk kesehatan. Pagoda memiliki rasa yang sedikit berbeda dengan sayuran lain karena ada ciri khas dari sayuran ini yakin memiliki rasa yang lebih manis.
Harga jual sayuran hijau ini juga dapat terbilang lebih mahal dibandingkan dengan tanaman sawi yang lainnya. Jadi dapat dijadikan sebagai peluang bisnis juga jika kita membudidayakan sayuran ini.
Untuk membudidayakan pagoda dapat ditanam menggunakan sistem hidroponik dengan berbagai sistem hidroponik. Kali ini kami akan menjelaskan tentang budidaya menanam sawi pagoda dengan menggunakan sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique).
tanaman pagoda yang menggunakan sistem NFT
Pagoda umumnya dapat dipanen ketika berumur 40 – 50 hari setelah tanam. Menggunakan sistem hidroponik pagoda akan dapat dipanen menjadi 30 – 35 hari setelah tanam terutama dengan sistem NFT.
Sistem NFT akan membuat keberadaan nutrisi selalu dapat mencukupi dan diserap oleh akar tanaman. Nutrisi selalu tercukupi karena air tersirkulasi selama 24 jam dengan bantuan listrik.
Langkah pertama untuk menanam pagoda adalah dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat dan bahan yang paling inti digunakan adalah benih tanaman pagoda, rockwool, pelubang rockwool, air, sistem NFT, nutrisi sayuran daun, TDS meter, nampan plastik dan netpot.
alat dan bahan untuk proses semai pagoda
Rockwool dapat dipotong dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm dan diberikan 1 lubang tanam. Benih pagoda pada media semai rockwool dengan isi satu lubang rockwool untuk satu benih pagoda.
Kemudian, benih selada yang telah disemai diletakkan di nampan dan berikan air secukupnya hingga dalam keadaan kelembaban yang sesuai. Letakkan semaian selada pada tempat yang memiliki cahaya yang cukup dan terlindungi dari air hujan.
Sayuran daun memerlukan kondisi tempat semai yang memiliki cahaya atau sinar matahari yang cukup. Dampak yang akan terjadi jika semaian kekurangan cahaya adalah akan terjadinya etiolasi pada hasil semaian.
Etiolasi adalah keadaan pertumbuhan bibit yang panjang menjalar pada batangnya tetapi tidak kokoh dan daun kecil pucat. Kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan kurang bagus untuk pertumbuhan selanjutnya.
Setiap hari selalu cek semaian dengan menjaga kelembaban media semainya. Atau dapat melakukan spray pada bagian daun selada yang mulai berkecambah menggunakan air biasa pada pagi atau sore hari.
Pindah tanam atau transpalnting dapat dilakukan ketika tanaman sudah memiliki daun sejati atau daun sejati telah keluar. Daun sejati dapat dilihat dengan ciri-ciri pada bibit sudah keluar daun lebih dari 2 – 3 daun.
Memindahkan bibit dari ruang semaian ke sistem hidroponik dapat dilakukan pemindahan ke netpot ukuran 5 atau 7 cm. Pindah tanam dilakukan dengan menggunakan sistem hidroponik NFT.
Jarak tanam untuk tanaman pagoda adalah 20 cm per lubang tanam. Jarak tanam harus selalu diperhatikan karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman terutama pada saat proses fotosintesis.
tanaman pagoda yang ditanam dengan jarak 20 cm per tanaman
Pindah tanam dapat dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat kondisi sejuk. Saat proses pindah tanam dilakukan, tanaman pagoda sudah mulai diaplikasikan nutrisi ab mix sayuran daun.
Awal pagoda pindah tanam dapat diaplikasikan nutrisi ab mix dengan tingkat kepekatan 600 sampai 800 ppm. Setelah umur satu minggu setelah pindah tanam dapat di tingkatkan menjadi 900 – 1200 ppm.
Kepekatan nutrisi ini adalah sebagai patokan umum saja, kita dapat memberikan kepekatan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Misalkan pada saat dewasa tanaman pagoda diberikan nutrisi 1200 ppm tetapi tanaman menunjukkan perubahan menguning pada bagian daun tanaman dan menyeluruh ke seluruh tanaman berarti tanaman mengalami defisiensi unsur hara N (Nitrogen). Kondisi seperti ini kepekatan nutrisi harus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pemeliharaan dan perawatan tanaman selada dapat dilakukan setiap hari minimal satu hari sekali. Misalkan pada pagi hari kita selalu cek kondisi tanaman, cek suhu, cek air nutrisi, cek hama dan penyakit dan cek sistem hidroponik.
Tandon nutrisi adalah alat yang wajib sekali dan harus selalu dicek terutama kondisi suhu air nutrisi dalam tandon. Biasanya kondisi air nutrisi dalam tandon memiliki suhu yang tinggi yang dapat menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan tanaman.
Cek tanaman harus selalu dilakukan terutama pada hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman pagoda adalah hama umat. Ulat dapat menjadi hama utama yang dapat menyebabkan gagal panen, sehingga harus dan wajib diperhatikan.
tanaman pagoda yang diserang oleh hama ulat
Penyakit pada tanaman pagoda bermacam-macam bisa berasal dari jamur, virus dan bakteri. Penanganan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu atau untuk pencegahan lebih efektif dapat menggunakan Greenhouse atau Screenhouse.
Sistem hidroponik terutama NFT wajib sekali dicek karena sistem NFT sangat bergantung pada listrik sehingga ketika listrik mati akan berpengaruh pada kondisi tanaman. Selang pada sistem NFT juga harus selalu dicek dan dibersihkan karena akan sering kali tersumbat.
tanaman pagoda yang siap mulai masuk fase pembesaran
Cek sistem hidroponik harus dan wajib dilakukan karena jika tidak ketika tanaman tumbuh layu akan menyebabkan tanaman mengalami stress. Stress pada tanaman dapat menyebabkan rasa dan pertumbuhan yang tidak normal dan sesuai.
Pagoda dapat dipanen pada saat umur 30 sampai 35 hari setelah tanam. Cara panen pagoda dapat dilakukan dengan dipanen sekali cabut atau dilakukan perompesan secara berkala tergantung jenis kebutuhannya.
Demikianlah artikel tentang cara menanam pagoda menggunakan hidroponik sistem NFT. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan selamat berhidroponik. Jika anda memerlukan peralatan dan perlengkapan untuk berhidroponik silahkan langsung SMS/WA ke 085838335000
Info yang sangat menarik.