Cara Mudah Stek Mint Hidroponik

Apakah anda menyukai aroma menthol ?

Pernahkah anda mengkonsumsi mint ?

Mint (Mentha Piperita) adalah tanaman yang dimanfaatkan daunnya untuk dikonsumsi. Daun mint memiliki banyak manfaat yang dapat digunakan seperti untuk kesehatan, pengharum ruangan, pasta gigi dan sebagai bagian olahan dari makanan. Daun mint dapat dikonsumsi sebagai infuse water.

Manfaat dari daun mint adalah dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena didalam daun mint mengandung vitamin c, melancarkan proses pencernaan, menurunkan resiko kanker dan membantu kesehatan mata. Daun mint biasanya digunakan sebagai garnis atau campuran dalam minuman.

Daun memiliki aroma yang harus dan khas yaitu mentol. Sehingga jika ditanam menggunakan hidroponik dapat menambah semangat dalam berkebun.

Tanaman mint dapat dibudidayakan secara hidroponik dengan metode stek. Stek adalah budidaya perbanyakan tanaman dengan melakukan pemotongan bagian tanaman seperti batang dan daun. Tanaman mint dapat diperbanyak dengan cara distek dengan mengambil pada bagian batang atau daunnya.

Kami akan membagikan tips budidaya mint dengan cara distek pada bagian batang daun mint.

Pilihlah tanaman mint yang memiliki batang kokoh dan potong batang mint yang masih ada 3 sampai 4 daun. Pilih daun mint yang sehat atau bebas penyakit, memiliki bentuk daun yang sempurna, hijau segar dan batang yang kokoh.


Setelah potongan mint sudah siap masukkan kedalam air bersih supaya tetap dalam keadaan segar. Potong rockwool dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm dan dilubangi dengan menggunakan tusuk gigi.

Mint yang sudah siap kemudian tancapkan batang mint ke rockwool. Satu lubang tanam digunakan untuk satu stek an mint. Setelah itu basahi rockwool dengan air dan letakkan pada nampan dibawah sinar matahari atau cahaya.

Jaga kelembaban stekan jangan sampai kekurangan atau kelebihan air. Bila perlu setiap pagi atau sore hari lakukan spray dengan air bersih pada bagian daunnya.

Pindah tanam adalah proses dimulainya tanaman mint diaplikasikan nutrisi untuk pertumbuhannya. Pindah tanam mint ditandai dengan sudah keluarnya akar pada hasil stek.

Biasanya pindah tanam berumur 10 sampai 14 hari tergantung kondisi pertumbuhan tanaman. Mint dipindahkan ke sistem hidroponik yang sudah disiapkan nutrisi dan netpot pada instalasi.

Proses pindah tanam dilakukan pada saat pagi atau sore hari. Pilihlah bibit mint yang sehat, daun segar dan akar yang sudah cukup banyak. Pindahkan mint dari nampan ke netpot yang sudah disiapkan.

Pemberian nutrisi pada tanaman mint dimulai saat mint pindah tanam dengan tingkat kepekatan 600 sampai 700 ppm. Setelah itu ditingkatkan menjadi 1000 hingga 1500 sesuai dengan kondisi tanaman mint. 

Pemeliharaan tanaman mint cukuplah mudah dengan melakukan pengecekkan setiap hari selayaknya tanaman lainnya. Hama dan penyakit sering kali menyerang tanaman mint jika tidak bisa menjaga kebersihan lingkungan kebun.

Hama yang sering menyerang tanaman mint adalah hama kutu kebul atau kutu-kutu jenis lainnya. Pengendalian hama kutu kebul dapat dengan menggunakan pestisida nabati dari extrak daun sereh, extrak bawang putih dan extrak tanaman lainnya.

Jika tanaman mint terinfeksi penyakit yang berasal dari jamur, virus atau bakteri langsung saja diambil dan dijauhkan dari tanaman yang masih sehat. Tanaman mint dapat dipanen daunnya ketika sudah berwarna hijau segar atau tua. Tetapi, terkadang banyak juga yang memanen daun mint saat masih muda.

Daun mint dipanen dengan cara dipetik bisa pada bagian pucuk seperti daun teh atau dapat pada bagian bawah. Pemanenan tergantung pada kesesuaian kebutuhan.

Berikut ini kami sertakan video tutorial cara mudah stek mint Hidroponik

 

Demikian penjelasan tentang budidaya tanaman mint hidroponik dengan stek batang. Semoga artikel ini bermanfaat. Jika anda membutuhkan peralatan hidroponik seperti benih

tanaman, nutrisi AB Mix dan peralatan berkebun hidroponik lainnya silahkan SMS/WA ke 085838335000 dan untuk konsultasi dan sharing seputar hidroponik,

silahkan SMS/WA 081274874448