Masih asingkah anda dengan DFT dalam hidroponik?
Tentunya tidak ya, karena DFT adalah sistem yang sudah banyak digunakan dan dipilih untuk kebun skala kecil (rumah, hobi) hingga skala industri.
Apakah anda sudah mengetahui tentang sistem hidroponik DFT?
Atau apakah anda sudah memahami apa itu sistem hidroponik DFT?
Bagaimana sistem DFT?
Dan apakah anda sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem hidroponik DFT?
Ya kali ini kami akan menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan sistem hidroponik DFT.
DFT atau Deep Flow Technique adalah salah satu sistem tanam dalam hidroponik yang menggunakan genangan pada instalasi dan menggunakan sirkulasi dengan aliran pelan. Sistem ini menggunakan listik sebagai penggerak pompa agar dapat dengan mudah mensirkulasi nutrsi ke seluruh akar tanaman.
DFT hampir sama dengan sistem NFT yaitu mensirkulasi namun, pada sistem ini instalasi yang digunakan tidak menggunakan kemiringan. Bentuk instalasi pada DFT datar sehingga dapat mempertahankan air nutrisi untuk menggenang. Ketinggian air nutrisi yang menggenang di dalam instalasi sekitar 4 – 6 cm. Tingginya air nutrisi dapat juga menggunakan ukuran ¼ dari pipa yang digunakan.
(Foto budidaya mentimun jepang menggunakan sistem hidroponik Deep Flow Technique).
Jenis tanaman yang dapat ditanam menggunakan sistem ini bermacam-macam, mulai dari sayuran daun, sayuran buah dan bunga. Sayuran daun yang biasa ditanam menggunakan sistem ini seperti selada, pakcoy, kangkung, sawi, basil, seledri dll. Sayuran buah yang biasanya menggunakan sistem DFT seperti mentimun, melon, semangka dan untuk bunga adalah bunga kol.
Kelebihan dari DFT ini adalah :
- DFT membutuhkan listrik 24 jam atau bisa kurang dari 24 jam
- Saat listrik padam tanaman masih bisa dalam kondisi aman karena ada genangan nutrisi.
- Pertumbuhan lebih optimal karena unsur hara nutrisi lebih tercukupi.
- Tanaman yang menggunakan sistem DFT memiliki umur panen yang lebih cepat.
- Hasil panen tanaman dapat lebih seragam.
- Perawatan dan pemeliharaan lebih mudah.
Kekurangan sistem DFT ini adalah :
- Tanaman dapat kekurangan oksigen terlarut sehingga membuat pertumbuhan tanaman terganggu.
- Resiko busuk pada akar tanaman karena jumlah air yang terlalu banyak.
- Dapat terjadi endapan pada pipa menyebabkan banyak masalah yang timbul.
- Lebih banyak memerlukan nutrisi
- Tanaman yang terkena virus, jamur, hama dan penyakit akan tersebar dengan cepat.
Jadi, itulah kelebihan dan kekurangan sistem hidroponik DFT, semoga bermanfaat.
Menarik sekali mas.
terimakasih kak semoga bermanfaat
Mas, tutorial utk tanaman buah belum keluar ya,, kyk melon, timun dll
sudah kak, tutorial menanam timun jepang secara hidroponik kak
Untuk skala industri lebih cocok pakai sistem apa
NFT dan DFT kak atau rakit apung
saya tertarik dengan hidroponik kalo utk meracik nutrisi buat melon yg di perlukan apa aja mohon info ilmunya dan brpa ppm kah utk pemberiannya mohon mas bayu dapat share ilmu nya terima kasih.