Menanam Selada Menggunakan Sistem Wick Hidroponik

Selada atau (Lactuca Sativa L.) adalah jenis sayuran daun yang banyak konsumsi sehingga menyebabkan permintaan di pasar meningkat. Jumlah permintaan yang meningkat karena selada memiliki keunggulan dan manfaat untuk dikonsumsi. Sayuran daun ini sering dikonsumsi dalam bentuk segar atau dijadikan olahan tertentu seperti salad, lalapan dan lainnya.

Ada beberapa jenis selada antara lain selada hijau, selada kriebo, selada merah dan selada romain. Selada memiliki umur panen 25 sampai 35 hari setelah tanam. Selada memiliki rasa yang sedikit pahit dan ada juga yang memiliki rasa manis. Selada dapat ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik seperti sistem NFT, sistem DFT, Wick system dan Drip System. Salah satu sistem hidroponik yang dapat digunakan untuk menanam selada skala rumahan atau hobi adalah system wick. Selada yang ditanam menggunakan sistem hidroponik memiliki keunggulan seperti umur panen lebih cepat, akar lebih bersih, tanaman memiliki tekstur yang lebih halus dan renyah.

(Selada yang ditanam menggunakan wick system)

System wick atau sistem sumbu adalah sistem yang menggunakan sumbu (kain flanel) sebagai penggerak nutrisi naik ke akar tanaman atau sering disebut dengan kapilaritas. Wick system merupakan sistem yang cukup mudah, tidak menggunakan listrik, biaya yang dikeluarkan lebih terjangkau dan dapat memanfaatkan barang disekitar kita.

Berikut ini kami akan menjelaskan 7 cara mudah menanam selada hidroponik wick system, diantaranya:

1. Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan adalah bagian yang harus disiapkan dalam setiap sistem tanam. Alat yang harus persiapkan adalah TDS Meter, pH meter, netpot ukuran 5 cm, kain flanel, impraboard, bak nutrisi, holesaw, bor listrik, gunting, gergaji, nampan semai, tusuk gigi dan gelas ukur. Sedangkan bahan yang digunakan adalah nutris AB Mix sayuran daun, benih selada, air dan rockwool.

Setelah disiapkan semuanya, dapat memotong impraboard dan melubanginya dengan holesaw dan bor listrik. Kemudian memulai dengan memilih media tanam, melakukan proses semai, pindah tanam, pemberian nutrisi, pemeliharaan dan panen.

2. Pemilihan Media Tanam

Media tanam adalah tempat untuk benih, bibit dan tanaman tumbuh dan berkembang. Media untuk selada cukuplah satu saja mulai dari semai hingga panen. Media yang direkomendasikan adalah rockwool. Rockwool adalah media tanam yang terbuat dari batuan yang memiliki kualitas menyimpan dan menyerap air dan nutrisi dengan baik.

Untuk mendapatkan hasil yang baik gunakan rockwool hanya untuk sekali tanam saja. Harga rockwool cukuplah terjangkau dan mudah untuk didapatkan. Untuk proses tanam ketebalan media rockwool mampu mempengaruhi daya berkecambah dan tumbuh tanaman.

3. Persemaian

Persemaian selada dapat dimulai dengan memilih benih yang sehat, unggul, tahan terhadap penyakit dan memiliki daya tumbuh berkecambah yang bagus. Benih selada disemai pada pagi atau sore hari dengan satu benih untuk satu lubang tanam. Semaian diberi air secukupnya dan dijaga kelembabannya.

(Hasil semaian selada)

Jumlah air yang diberikan tidaklah air yang berlebih atau kurang. Bila perlu setiap pagi hasil semaian bisa dispray menggunakan air bersih pada bagian daunnya. Semaian diletakkan di tempat yang cukup cahaya dan hindari meletakkan semaian di tempat yang gelap.

4. Pindah Tanam

Pindah tanam adalah proses bibit dari persemaian dipindahkan ke sistem utama untuk memulai mendapatkan kebutuhan unsur hara tanaman. Umur pindah tanam bibit selada berkisar 8 sampai 12 hari setelah semai. Selain itu, dapat melihat cir-ciri bibit sudah keluar daun sejatinya atau jumlah daun lebih dari 2 daun.

(Pindah tanam bibit selada dari semaian ke netpot)

Pindah tanam dapat dilakukan dengan cara memindahkan bibit dari semaian kedalam netpot yang sudah diberi kain flanel sebagai kapilaritasnya. Pindah tanam dapat dilakukan ketika pagi atau sore hari dalam kondisi sejuk. Jarak tanam yang ideal untuk bibit selada 20 cm per tanaman atau sesuai dengan kanopi tanaman. Letakkan selada ditempat yang cukup cahaya atau sinar matahari.

5. Nutrisi

Nutrisi adalah bagian penting dalam hidroponik karena sebagai penyuplai kebutuhan unsur hara tanaman. Nutrisi untuk hidroponik khususnya tanaman selada adalah nutrisi AB Mix sayuran daun. Nutrisi AB mix untuk selada dapat diaplikasikan mulai tanaman selada pindah tanam.

(Nutrisi AB Mix sayuran daun)

Bibit selada yang sudah pindah tanam dapat diberikan nutrisi 600 sampai 700 ppm. Setelah itu setiap minggunya bisa dilakukan penambahan nutrisi antara 800 sampa 1200 ppm tergantung kondisi tanaman. Kondisi tanaman yang dimaksud adalah ketika tanaman diberikan 800 ppm tetapi terjadi kekurangan nutrisi dengan menunjukkan perubahan seperti daun menguning bisa dinaikkan menjadi 900 ppm.

Selain memberikan nutrisi pada selada setiap hari wajib melalukan cek nutrisi. Cek nutrisi untuk mendapatkan kesesuaian unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Cek nutrisi dapat menggunakan TDS Meter untuk mendapatkan nilai keakuratan. Kondisi nutrisi harus sering dicek atau diaduk untuk menghindari pengendapan nutrisi. 

(Proses pengadukan nutrisi agar tidak mengendap)

6. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman selada hidroponik dapat dilakukan monitoring setiap hari dengan cara cek pH, cek kondisi tanaman untuk OPT atau Organisme Pengganggu Tanaman atau Hama dan penyakit dan cek suhu tanaman. Cek pH dapat dilakukan seminggu sekali dengan menggunakan Ph meter. Cek kondisi tanaman dapat dilakukan dengan cek tanaman dengan melihat perubahan yang terdapat oleh tanaman. 

(Cek pH air nutrisi)

Tanaman yang memiliki perubahan seperti warna, bentuk hanya terdapat dibeberapa tanaman saja berarti dapat dikategorikan tanaman sakit. Namun jika perubahan terjadi pada semua tanaman dapat dikategorikan tanaman terjadi defisiensi unsur hara atau kelebihan/kekurangan nutrisi. Hama tanaman dapat dilakukan dengan pengendalian mekanik dengan diambil secara manual jika penyerangan hama masih dalam skala kecil atau dapat memanfaatkan musuh alami atau memutus siklus hidup hama tersebut. Jika penyerangan dalam skala besar dapat menggunakan pestisida organik dari ekstrak tanaman atau pertisida anorganik sebagai pilihan terakhir. Penggunaan pestida anorganik harus dilakukan dengan tepat jenis, tepat dosis dan tepat waktu.

7. Panen

Panen adalah proses yang ditunggu oleh petani karena dapat merasakan dari proses tanam. Panen selada hidroponik dapat dilakukan ketika daun sudah berwarna hijau sempurna, segar dan berumur sekitar 25 sampai 35 hari setelah tanam.

(Selada yang sudah siap dipanen)

Selada dapat dipanen dengan cara dirompes sesuai dengan kebutuhan atau dipanen dengan cara dicabut.

Demikianlah penjelasan menanam selada dengan menggunakan wick system dan semoga bermanfaat. Bagi anda yang membutuhkan peralatan berkebun hidroponik silahkan kunjungi www.hidroponikpedia.com atau bisa langsung SMS/WA ke 085838335000.

 

Bayu WN
Bayu WN
Hallo, saya Bayu Widhi Nugroho, saya adalah Praktisi Hidroponik untuk Skala Rumahan. Harapan saya dengan adanya website ini, orang bisa belajar hidroponik dan langsung praktek sendiri di rumah serta bisa menularkan ilmunya kepada teman, keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

VIDEO HIDROPONIK